Nasional

Update Korban Banjir dan Longsor di Sibolga, 19 Orang Meninggal Dunia dan Puluhan Masih Dalam Pencarian

6 jam yang lalu
Kondisi jembatan yang terputus akibat banjir di Kabupaten Tapanuli Utara, Sumatra Utara. (Foto: BPBD Kabupaten Tapanuli Utara)

Radarsuara.com - Banjir dan longsor yang melanda Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Utara dan Selatan menimbulkan dampak besar. Tim SAR melaporkan 19 orang meninggal dunia dan puluhan lainnya belum ditemukan. Hingga Jumat pagi hari ini, pencarian korban terus dilanjutkan di sejumlah titik yang terdampak paling parah.

“Data korban terkalkulasi, meninggal 19 orang,” ujar Kepala Kantor SAR Nias Putu Arga Sujarwadi melalui Humas SAR, dikutip Jumat, 28 November 2025.

Ia menambahkan masih ada puluhan orang yang belum diketahui keberadaannya. “Dalam pencarian 24 orang,” sambungnya.

Total sedikitnya 1.952 warga terdampak di wilayah Sibolga dan Tapanuli. Sebagian besar memilih mengungsi karena rumah terendam lumpur dan akses jalan terputus.

Tim SAR mengerahkan tiga tim untuk melakukan evakuasi, satu di perumahan Toholand Pandan, satu di posko terpadu Gedung Nasional Sibolga, sementara tim ketiga bergerak secara mobile untuk menjangkau titik-titik yang sulit dijangkau.

Jumlah pengungsi saat ini tercatat 447 orang, termasuk kelompok rentan. “Data pengungsi di Gor Pandan sebanyak 447 orang,” kata Putu Arga.

Dari jumlah itu, terdapat 43 bayi dan 109 anak-anak. Sejumlah wilayah permukiman di Tapanuli Tengah dilaporkan belum dapat diakses karena jalur tertutup material longsor dan menanti alat berat untuk membuka jalan.

Akses dari Tarutung menuju Sibolga juga terputus total. Jalan yang amblas membuat mobilitas bantuan dan evakuasi terhambat.

“Jalan amblas dan akses putus total dari Tarutung menuju Sibolga. Dibutuhkan estimasi 3-4 hari untuk pembangunan jembatan darurat,” tutur Putu Arga.

Petugas kini memaksimalkan jalur alternatif sambil menunggu perbaikan infrastruktur darurat.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...