Pertanian dan Peternakan

Indonesia Cetak Sejarah Baru di Hari Krida Pertanian Ke-53: Pencapaian Swasembada Pangan Nasional dan Transformasi Pertanian Modern

Monday, 30 June 2025 20:13 WIB
Indonesia Cetak Sejarah Baru di Hari Krida Pertanian Ke-53: Pencapaian Swasembada Pangan Nasional dan Transformasi Pertanian Modern (Foto: Dok. Kementan)

Radarsuara.com - Dalam rangka memperingati Hari Krida Pertanian (HKP) ke-53, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Nasional (BPPSDMP) menggelar acara nasional bertema “Transformasi Penyuluhan Pertanian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian untuk Pencapaian Swasembada Pangan Nasional” di Kantor Pusat Kementerian Pertanian - Jakarta, Senin (30/06/2025).

Acara tersebut dihadiri sebanyak 3.000 orang penyuluh pertanian, Babinsa, Brigade Pangan (BP), gapoktan, koperasi pertanian modern, dan mahasiswa, dari seluruh Indonesia.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman dalam arahannya mengatakan momentum peringatan HKP ke-53 ini menjadi catatan sejarah penting bagi sektor pertanian nasional, menyusul pencapaian luar biasa dalam produksi dan ketahanan pangan Indonesia.

Untuk pertama kalinya dalam 57 tahun terakhir sejak berdirinya Perum Bulog tahun 1969, Cadangan Beras Pemerintah (CBP) menembus angka 4 juta ton. Hingga Juni 2025, Perum Bulog telah menyerap lebih dari 2,4 juta ton beras lokal, melonjak lebih dari 400% dibandingkan rata-rata serapan lima tahun terakhir.

Kinerja ini tak lepas dari gagasan dan kebijakan strategis Presiden RI, Prabowo Subianto, melalui penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pendayagunaan Penyuluh Pertanian dalam Percepatan Pencapaian Swasembada Pangan. Presiden Prabowo menegaskan pentingnya efisiensi jalur distribusi pupuk, penyederhanaan regulasi, dan penguatan kapasitas petani sebagai kunci utama transformasi pertanian nasional.

“Keberhasilan ini adalah hasil gotong royong semua pihak yaitu petani, penyuluh, TNI, Polri, Bulog, pemerintah daerah, hingga pihak swasta. Ini bukti bahwa pertanian Indonesia sedang bangkit dan menuju kemandirian pangan sejati”, tegas Mentan Amran.

Dalam acara tersebut, Menteri Pertanian juga meluncurkan dua program strategis, Gapoktan sebagai Titik Serah Pupuk Bersubsidi dan Brigade Pangan Pertanian Modern sebagai Penyalur BBM.

Dalam peluncuran tersebut, Mentan didampingi oleh Wakil Menteri Pertanian sekaligus Ketua HKTI, Sudaryono, Sekretaris Jenderal Kementan, Ali Jamil, Staf Khusus Mentan Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian dan Kepala Badan PPSDMP, Idha Widi Arsanti, perwakilan PIHC dan Pertamina Partaniaga.

Gapoktan kini menjadi pusat distribusi pupuk secara efisien, transparan, dan tepat sasaran. Sementara Brigade Pangan akan memainkan peran vital sebagai penyalur BBM Alsintan untuk memastikan operasional alat dan mesin pertanian berjalan optimal. 

Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi para pejuang pangan, Kementan memberikan penghargaan kepada 10 Penyuluh Pertanian Berprestasi Nasional. Para Penyuluh tersebut mendapatkan satu unit sepeda motor yang diserahkan secara simbolis.

Para penyuluh tersebut adalah Jasman Hasibuan, Kabupaten Labuhan Batu - Sumatera Utara; Imran Suherman, Kabupaten Rokan Hilir - Riau; Usep, Kabupaten Tanjung Jabung Timur - Jambi; Muhammad Solihin, Kabupaten Kepahiang – Bengkulu; Wresthi Dwi Pebriyanti, Kabupaten Ogan Komering Ilir - Sumatera Selatan; Sentot Bagus Yulianto - Kabupaten Pati, Jawa Tengah; Siti Nurani, Kota Serang – Banten; Darma Irawan, Kabupaten Sambas - Kalimantan Barat; Abdah Attamimi, Kabupaten Pulang Pisau - Kalimantan Tengah; Asrul, Kabupaten Sidenreng Rappang - Sulawesi Selatan.

Selain itu, apresiasi diberikan kepada Penyuluh Pertanian yang di wakili oleh untuk tiga Kepala Dinas Pertanian yaitu Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Pertkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat dan Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah. Dengan di berikan  hadiah para pemenang yang diberikan oleh Bank Mandiri, BRI, dan BNI 
    
Mentan Amran menutup acara dengan pesan kuat, “Pertanian adalah masa depan bangsa. Kita harus terus bertransformasi, melawan mafia pangan, memperkuat kelembagaan petani, dan menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Bersama kita wujudkan Indonesia yang mandiri, berdaulat, dan sejahtera melalui pertanian.”

Pada kesempatan tersebut Kepala Badan PPSDMP, Idha Widi Arsanti menyampaikan bahwa urusan pertanian tidak bisa hanya dilaksanakan oleh Kementan sendiri melainkan harus bersama-sama dengan semua pihak. Kita harus bisa terus mewujudkan swasembada pangan yang berkelanjutan.

Harapannya agar Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia. Tentunya hal ini tidak lepas dari peran serta para petani, petani milenial, BP, penyuluh yang saat ini digadang-gadang untuk mentransformasi kelembagaan pertanian dari konvensional ke pertanian modern.

Pertanian modern melalui BP harus memenuhi beberapa kriteria tertentu, misalnya mengelola alsintan, menggunakan teknologi baru, varietas unggul baru untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) minimal 3 kali, bahkan bisa 3,5 hingga 4 kali sehingga produktivitasnya juga harus ditingkatkan minimal 5 ton/Ha.

“Yang hadir di acara ini adalah tokoh-tokoh utama untuk mewujudkan swasembadan pangan nasional’, ungkap Kabadan Santi.

Kabadan menambahkan, bahwa BPtelah menjadi motor transformasi pertanian di berbagai wilayah. Sejak awal 2025, BP telah menerima bantuan alsintan dan pelatihan intensif. Banyak diantaranya kini telah mampu mengelola lahan dan mengoperasikan alat mesin pertanian secara mandiri.

“Brigade Pangan adalah titik balik transformasi pertanian dari tradisional menjadi modern. Mereka dibekali teknologi, benih unggul, dan pelatihan pengelolaan usaha tani. Tapi bantuan dari pemerintah hanya diberikan sekali, selanjutnya Brigade Pangan harus mandiri dan mampu menyusun rencana usaha sendiri,” imbuhnya. (NF)

 (*/Adv) 

Komentar

You must login to comment...