Pertanian dan Peternakan

Siap Swasembada Pangan, Kementan Percepat LTT melalui Pelaporan E-Pusluh

Thursday, 27 March 2025 14:16 WIB
Siap Swasembada Pangan, Kementan Percepat LTT melalui Pelaporan E-Pusluh (Foto: Dok. Kementan)

Radarsuara.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan pentingnya percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian guna mencapai swasembada pangan nasional. Dalam upaya ini, peran Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dinilai sangat penting dalam mendukung dan mendampingi petani di seluruh Indonesia.

Mentan Amran menyatakan bahwa para penyuluh memiliki posisi strategis sebagai garda terdepan dalam pendampingan petani. Mereka bertugas memberikan edukasi, bimbingan teknis, serta membantu petani dalam mengadopsi teknologi pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan.

Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) mengoptimalkan peran penyuluh melalui sistem pelaporan berbasis teknologi, yaitu E-Pusluh.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa keberhasilan program LTT memerlukan sinergi yang kuat antara seluruh pihak di sektor pertanian, baik di tingkat pusat maupun daerah.

Dalam rangka mendukung percepatan swasembada pangan, Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan) telah menggelar rapat koordinasi pada Rabu (26/03/2025), guna membahas optimalisasi pelaporan, koordinasi, dan pendampingan teknis.

Sistem pelaporan melalui aplikasi E-Pusluh berbasis Android menjadi salah satu instrumen utama dalam memantau perkembangan LTT. Para penyuluh diwajibkan untuk menyampaikan laporan harian maksimal pukul 13.00 WIB, sementara Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) bertanggung jawab melakukan verifikasi laporan maksimal pada pukul 14.00 WIB. Evaluasi capaian dilakukan setiap bulan oleh koordinator guna meningkatkan akurasi dan efektivitas pelaporan.

Selain pelaporan, penyuluh pertanian juga bertanggung jawab dalam mendampingi petani dalam identifikasi lokasi, luas tanam, serta pengelolaan sarana produksi seperti benih, pupuk, dan pengendalian hama. Pemerintah juga menekankan pentingnya optimalisasi lahan rawa dan program sawah baru sebagai strategi utama dalam peningkatan produksi padi nasional.

Dengan koordinasi yang intensif dan sistem pelaporan yang terintegrasi, Kementerian Pertanian berharap program LTT dapat berjalan dengan optimal, memperkuat ketahanan pangan nasional, serta mencapai target swasembada pangan yang berkelanjutan. (WY/NF)

 (*/Adv) 

Komentar

You must login to comment...

RadarSuara Logo

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023