Atasi Banjir dan Krisis Sampah di Bekasi, Menteri LH Dorong Percepatan Regulasi
Friday, 21 March 2025 18:04 WIB
Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq. (Foto: Instagram @haniffaisolnurrofiq)
Radarsuara.com - Menteri Lingkungan Hidup (LH), Hanif Faisol Nurofiq menegaskan pentingnya pengelolaan lingkungan dalam mencegah bencana, termasuk banjir yang terjadi baru-baru ini.
Menurutnya, pendekatan berbasis ekosistem harus diperkuat guna memitigasi dampak lingkungan yang semakin kompleks.
"Kami melihat bahwa pengelolaan daerah aliran sungai (DAS) harus diperkuat dengan pendekatan berbasis ekosistem. Langkah-langkah seperti rehabilitasi kawasan hulu dan penegakan aturan terhadap alih fungsi lahan terus diprioritaskan," ujar Menteri Hanif, dikutip Jum'at, 21 Maret 2025.
Pernyataan itu disampaikan setelah ia mendampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam kunjungan kerja ke Perumahan Villa Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, yang terdampak banjir. Dalam kunjungan tersebut, ia juga meninjau pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bantargebang.
Hanif menekankan bahwa banjir di Kota Bekasi pada awal Maret 2025 disebabkan kombinasi curah hujan tinggi dan luapan sungai, yang diperburuk oleh alih fungsi lahan dan berkurangnya zona resapan air.
Oleh karena itu, ia meminta agar aspek lingkungan dijadikan prioritas utama dalam upaya penanggulangan bencana.
Selain itu, ia juga menyoroti kondisi pengelolaan sampah di TPA Bantargebang. Dengan luas 117 hektare dan menerima sekitar 7.700 ton sampah per hari, timbunan sampah di lokasi tersebut telah mencapai lebih dari 40 meter, yang dinilai mengancam daya dukung lingkungan serta kesehatan masyarakat sekitar.
"Permasalahan sampah bukan hanya isu teknis, tetapi juga perilaku dan kebijakan yang harus ditata ulang. Kami mendorong implementasi ekonomi sirkular dalam pengelolaan sampah, termasuk mempercepat teknologi pengolahan sampah seperti Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan Refuse-Derived Fuel (RDF)," katanya.
Indonesia merupakan salah satu negara paling rawan terhadap bencana lingkungan, termasuk banjir, tanah longsor, dan pencemaran akibat pengelolaan limbah yang tidak optimal.
Untuk itu, Hanif menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen mempercepat revisi regulasi terkait pengelolaan sampah guna memperkuat integrasi pengelolaan dari hulu ke hilir.
Sebagai langkah strategis, penyederhanaan prosedur dan mekanisme insentif pendanaan, termasuk skema pembelian listrik oleh PLN dari hasil pengolahan sampah, akan dipercepat untuk mendukung pembangunan fasilitas pengolahan sampah.
Menteri Hanif juga mengajak kerja sama lintas sektor dalam upaya perlindungan lingkungan dan mitigasi bencana.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat harus diperkuat guna menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan dalam menghadapi krisis lingkungan.
Editor: Mahipal
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023
Berita Terpopuler

Pelepasan Ekspor Gula Semut dari Kulon Progo, Langkah Baru dalam Hilirisasi Kelapa
Thursday, 20 March 2025 21:49 WIB
Atasi Banjir dan Krisis Sampah di Bekasi, Menteri LH Dorong Percepatan Regulasi
Friday, 21 March 2025 18:04 WIB
Rayakan Idul Fitri dengan 9 Amalan Sunnah Ini, Pahalanya Luar Biasa!
Sunday, 30 March 2025 20:44 WIB