Pertanian dan Peternakan

Petani Bambu di Banten Punya Penghasilan Rp 5 Juta Per Bulan, Begini Caranya

Wednesday, 18 September 2024 11:17 WIB
"Ilustrasi" petani bambu di Banten raup keuntungan hingga Rp 5 juta per bulan. (Foto:pixabay.com/peggy_marco)

Radarsuara.com - Petani bambu di Kabupaten Lebak, Banten, mampu meraup pendapatan hingga Rp5 juta per bulan dengan menanam bambu di sekitar lahan mereka, seperti di tepi sungai atau sumber mata air, para petani memanfaatkan tanaman yang tak hanya berfungsi ekologis, tapi juga bernilai ekonomis. 

Sahrul (60), seorang petani di Kecamatan Sajira, mengungkapkan bahwa dirinya memiliki 20 rumpun bambu dan bisa menghasilkan hingga Rp10 juta setiap dua bulan.

"Kami memiliki 20 rumpun dan menghasilkan Rp10 juta per dua bulan," ujar Sahrul dikutip dari Antaranews pada Rabu, 18 September 2024.

Setiap rumpun bambu, menurutnya, bisa dihargai hingga Rp500 ribu dengan 50 batang bambu per rumpun dan harga Rp10 ribu per batang.

Sementara itu, Saniman (65), petani dari Kecamatan Cimarga, juga merasakan manfaat yang sama. Dari 30 rumpun bambu yang dimilikinya, ia bisa memperoleh penghasilan sekitar Rp15 juta. 

"Pendapatan sebesar itu membantu perekonomian keluarga, jadi kami terus mengembangkan perkebunan bambu ini," jelas Saniman.

Perkebunan bambu di Lebak memang telah menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi para petani. Selain memberikan hasil ekonomi, tanaman bambu juga berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan, seperti mencegah longsor dan menyimpan air tanah. 

Tanaman ini juga tidak memerlukan perawatan yang rumit, sehingga banyak petani masih mempertahankan perkebunan bambu mereka.

Menurut Ujang (55), seorang penampung bambu, ia rutin membeli bambu dari petani di berbagai wilayah Lebak dengan modal hingga Rp10 juta per hari. 

"Kami memasok bambu ke Tangerang, Serang, Jakarta, Depok, Bekasi, hingga Cikarang, dan selama 13 tahun belum pernah kehabisan stok," katanya.

Deni Iskandar, Kepala Bidang Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Lebak, menyebut bahwa bambu yang ditanam di 28 kecamatan di Kabupaten Lebak, seperti jenis mayan, ulung, apus, serat, bitung, dan tutul, sangat cocok untuk berbagai kebutuhan, dari konstruksi rumah hingga kerajinan tangan.

"Kami mendorong para petani untuk terus mempertahankan perkebunan bambu ini karena terbukti memberikan penghasilan yang signifikan bagi keluarga mereka," ungkap Deni.

Editor: Mahipal

Komentar

You must login to comment...