Pertanian dan Peternakan

Barantan Berlakukan Prior Notice

Thursday, 11 May 2023 12:09 WIB
Ilustrasi

Radarsuara.com - Badan Karantina Pertanian (Barantan), memberlakukan kebijakan Prior Notice untuk memperkuat sistem pencegahan masuknya hama penyakit hewan dari luar negeri ke Indonesia.

Kepala Pusat Karantina Hayati Hewani, Wisnu Wasisa Putra mengatakan, Prior Notice adalah pemberitahuan awal dokumen persyaratan impor komoditas hewan dan produk turunannya yang diserahkan kepada Barantan sebelum komoditas tersebut diberangkatkan menuju Indonesia.
 
”Dengan adanya prior notice, sebelum komoditas hewan dan produk hewan sampai Indonesia, dokumen persyaratan seperti health certificate, sanitary certificate sudah kami terima sejak awal,” kata Wisnu sepeti dikutip dari laman resmi Badan Karantina, Kamis 11 Mei 2023.
 
Menurutnya, sejauh ini sebelum diberlakukannya Prior Notice, pejabat karantina hewan baru menerima dan memeriksa dokumen persyaratan impor komoditas hewan dan turunannya saat komoditas tersebut sudah masuk Indonesia.
 
Padahal, dokumen tersebut berisi informasi seperti asal negara, asal daerah, jenis hewan/produk hewan, jumlah hewan/produk hewan, yang dapat dijadikan dasar penilaian risiko penyakit hewan yang mungkin bisa masuk ke Indonesia.
 
Lebih lanjut Wisnu menerangkan bahwa informasi yang disampaikan oleh eksportir negara asal melalui pemberitahuan awal Prior Notice dan informasi permohonan pemeriksaan karantina (PPK) secara daring (online) yang dilakukan importir dapat dianalisa dan diverifikasi oleh pejabat karantina hewan sebelum kedatangan media pembawa tersebut.
 
“Selain memudahkan proses persiapan dan pelaksanaan tindakan karantina hewan (TKH) berupa pemeriksaan fisik dan dokumen, Prior Notice juga bermanfaat dalam upaya mempercepat kelancaran arus komoditas karantina hewan di tempat pemasukan,” jelasnya.
 
Wisnu berharap, seluruh pemasukan hewan/produk hewan dari negara importir baru dapat dilakukan melalui mekanisme prior notice.
 
"Karena prior notice ini merupakan suatu bentuk kewaspadaan dini terhadap risiko masuknya penyakit ke Indonesia,” tandas Wisnu. (UM)

Komentar

You must login to comment...