Nasional

Tantangan Besar Menyediakan Akses Air Layak Minum dan Sanitasi

Monday, 27 March 2023 16:07 WIB
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono saat mewakili Indonesia dalam Side Event Sanitation and Water for All (SWA): Justice Begins Here – With Accountability di New York, Amerika Serikat. (Dok.KemenPUPR)

Radarsuara.com - Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, upaya Indonesia untuk menyediakan akses air minum dan sanitasi layak bagi seluruh masyarakat menghadapi berbagai tantangan besar.

Masalah seperti urbanisasi, perubahan iklim, kelangkaan air pada waktu dan wilayah tertentu, serta keterbatasan fiskal daerah menjadi beberapa faktornya.
 
“Saat ini, Pemerintah Indonesia telah menyelaraskan target SDGs dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, untuk mewujudkan 100% akses air minum dan sanitasi," kata Basuki.
 
Saat ini, lanjutnya, capaian cakupan layanan air minum telah mencapai 91,05% dan peningkatan akses sanitasi sebesar 80,92%.
 
Basuki mengklaim jika pihaknya telah melakukan berbagai upaya percepatan untuk mencapai target tersebut.
 
Misalnya, pembangunan prasarana penyedia air minum dengan memanfaatkan 61 bendungan baru untuk meningkatkan kapasitas pelayanan air.
 
Kemudian, imbuhnya, pembangunan prasarana penyedia air minum untuk mendukung Kawasan Prioritas Nasional, seperti Kawasan Pariwisata di Kali Dendeng dan Labuan Bajo serta Kawasan Industri di Batang.
 
Basuki menyebut bahwa Kementerian PUPR juga berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dalam bidang Water Supply Management dengan mengembangkan Program Magister Spesial yang bekerja sama dengan universitas mitra. 
 
Lalu, integrasi pelayanan sanitasi dengan mengkombinasikan sistem on-site dan off-site, atau sanitasi inklusif bagi seluruh wilayah untuk memastikan penyediaan layanan air minum dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
 
“Program Penyediaan Air Minum (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) sejak 2008 hingga 2022, telah berhasil mendukung penyediaan air bersih dan sanitasi di 37 ribu desa yang tersebar di 408 kabupaten dan kota,” jelas Basuki.
 
Melalui UN Water Conference 2023 ini, Menteri Basuki juga mengundang seluruh delegasi untuk turut menghadiri World Water Forum (WWF) ke-10 yang akan dilaksanakan di Bali, Indonesia pada 2024.
 
“WWF akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan lintas negara untuk berdiskusi, berbagi pengetahuan dan pengalaman, serta melahirkan ide-ide konkrit dan pemikiran inovatif dalam menjawab isu dan permasalahan terkini dalam pengelolaan sumber daya air,” tuturnya.
 
“Melalui forum ini, Indonesia juga dapat berbagi pengalaman, tantangan, dan praktik baik, termasuk potensi kerja sama dalam penggunaan dan pengelolaan sumber daya air, sehingga dapat menciptakan penghidupan yang layak huni dan inklusif bagi masyarakat Indonesia dan dunia,” tandasnya. (UM)

Komentar

You must login to comment...

RadarSuara Logo

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023