Pertanian dan Peternakan

Petani Milenial Sukabumi Optimis Penuhi Permintaan Hortikultura Pasar

Tuesday, 30 March 2021 14:11 WIB
Foto: Petani Milenial asal Kabupaten Sukabumi, Riva Renadi.

Radarsuara.com, Sukabumi - Sektor pertanian adalah sektor yang sangat menjanjikan, termasuk untuk generasi milenial. Saat para generasi milenial terjun ke sektor ini, pertanian bisa melesat dengan cepat. Hal ini juga yang dibuktikan petani milenial asal Kabupaten Sukabumi, Riva Renadi.

Riva dapat digambarkan sebagai sosok muda, kreatif, enrjik dan memiliki semangat  tinggi. Alumni program Magang Jepang asal Desa Perbawati, Sukabumi, bahkan sangat optimis bisa memenuhi kebutuhan hortikultura di pasaran.

Saat ini, Riva mengelola 3 hektare lahan pribadi dengan menanam cabe rawit 6000 pohon, cabe rawit keriting 10.000 pohon, Sawi putih 10.000 pohon, kubis ungu 5000 pohon, dan tomat 7000 pohon. 

Namun, Riva yang juga Ketua Kelompok Tani Wanasari, Kampung Baruroke RT. 002 RW. 002, Desa Perbawati, Kecamatan Sukabumi, tak hanya fokus mengembangkan budidaya hortikultura. Pemasarannya pun turut dipikirkan. Riva tercatat telah menjalin kerjasama pemasaran dengan Yan’s Fruit and Vegetable Bandung Barat dan CV. Srijaya Kota Sukabumi yang memproduksi Kimchi.

Saat ditemui oleh koordinator BPP Kecamatan Sukabumi Diat Sujatman, Riva mengungkapkan  rasa terima kasih atas perhatian dari para penyuluh dan pegawai pertanian Kabupaten Sukabumi yang telah membimbing dan peduli pada petani, khususnya anggota Kelompok Tani Wanasari.

Riva dan anggota kelompoktani lainnya terus berinovasi dalam mengembangkan usaha taninya. Mulai penggunaan pupuk organik yang dibuat sendiri, sampai sistem pembolongan mulsa yang bisa mengirit tenaga kerja dan mempercapat dalam pengerjaannya. 

“Dengan sistem pembolong mulsa seperti ini bisa menghemat uang untuk tenagara terja sampai 5 HOK per hertar dan pengerjaannya bisa lebih cepat," ungkapnya sambil mempraktikan proses pembolongan mulsa.

Ia pun menjelaskan tahapan dalam pemakaian mulsa. Pertama-tama mulsa dalam roll digulung dengan alat yang dia buat sendiri dengan panjang 150 cm dan lebar lebarnya 80 cm. 

Setelah itu dilubangi menggunakan pembolong dari plat besi yang sudah ditajamkan, satu roll mulsa plastik bisa dibolongi hanya dengan waktu 1 – 1,5 jam saja.

“Kami bersyukur hasil panen cabe rawit dan cabe kriting musim ini meningkat dan dengan harga lebih berpihak pada petani. Rencananya untuk musim mendatang kami akan menambah lagi areal pertanaman cabe besar dan kubis ungu sesuai dengan permintaan pasar," tuturnya. 

Ia sangat optimis untuk bisa terus bertani karena memang menyenangkan dan menjanjikan penghasilan yang lebih dari cukup, asalkan ditekuni dengan ulet dan tahan banting.

Kiprah yang dilakukan Riva ini merupakan bagian dari kegiatan Pemberdayaan dan peningkatan jiwa wirausahawan muda petani milenial yang terus digelorakan Kementerian (Kementan). 

Satu diantara program penumbuhan wirausahawan muda pedesaan dan pemberdayaan rumah tangga migran serta peningkatan persamaan peran gender terus di upayakan melalui Youth Entrepreuneurship and Employment Support System (YESS). 

Program ini memfasilitasi dan membantu dalam rangka pelaksanaan penumbuhan, pelatihan manajerial hingga mempermudah mengakses produk layanan keuangan khususnya bagi generasi muda.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Kementan terus berupaya memfasilitasi generasi muda agar bisa terjun menjadi petani serta wirausaha pertanian. 

"Kita fasilitasi mereka, kita tingkatkan pengetahuan dan kemampuan mereka melalui pelatihan. Kita manfaatkan teknologi, alsintan, jejaring, hingga jejaring pemasaran. Kita ubah pola pikir generasi muda bahwa pertanian itu keren, hebat, dan satu-satunya sektor yang menjanjikan terlebih di tengah pandemik ini," jelas Mentan.

Sedangkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan ada dua kunci utama dalam pelaksanaan program YESS. 

Pertama, program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. 

"Kedua, sasaran dari program YESS ialah pemuda/pemuda yang harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir," tuturnya. 

Kabupaten Sukabumi merupakan salah satu kabupaten yang beruntung mendapatkan program tersebut bersama tiga kabupaten lainnya yaitu Subang, Tasikmalaya dan Cianjur, diantara 23 kabupaten lainnya yang ada di Jawa Barat.

Dengan luas 4.145,7 km persegi, kabupaten Sukabumi merupakan kabupaten terluas ke-2 di pulau jawa dan bali setelah kabupaten Banyuwangi dengan jumlah penduduk 2.571.890 jiwa, dengan jumlah kecamatan yang terbagi dalam 47 kecamatan dan 386 desa. Sehingga, program penumbuhan  petani dan wirausaha pertanian milenial ini  sangat mendukung guna mengurangi potensi pengangguran di kabupaten Sukabumi.

 

Komentar

You must login to comment...

RadarSuara Logo

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023