Ikatan Sarjana NU Dukung Target Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Desak Pembentukan Badan Penerimaan Negara
Friday, 16 May 2025 08:45 WIB
"Ilustrasi" Pertumbuhan ekonomi. (Foto: iStockphoto)
Radarsuara.com - Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PP ISNU) menyatakan dukungan terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen dengan mendorong sinergi lintas sektor serta pembentukan Badan Penerimaan Negara sebagai bagian dari strategi pembangunan nasional.
Ketua PP ISNU Bidang Investasi, Herry Haryanto Azumi, menyampaikan hal tersebut dalam keterangan kepada media usai gelaran ISNU Forum on Investment, Trade and Global Affairs.
“ISNU saya kira sangat aware dan concern untuk bagaimana Badan Penerimaan Negara terbentuk sebagai bagian untuk mencapai growth 8 persen itu,” ujar Herry, dikutip Jum'at, 16 Mei 2025.
Ia menegaskan bahwa pencapaian target ambisius tersebut membutuhkan keterlibatan aktif dari seluruh elemen bangsa. Menurutnya, tidak hanya pemerintah, namun pelaku usaha, birokrasi, hingga aparat penegak hukum harus bersinergi dalam satu rantai pembangunan ekonomi nasional yang terintegrasi dan efisien.
“ISNU merasa harus terlibat di dalam upaya untuk mencapai tingkat pertumbuhan tersebut. Karena seluruh elemen bangsa dan negara harus terlibat. Tidak hanya ISNU, tentunya semua elemen yang lain,” tambahnya.
Dalam pandangan ISNU, strategi menuju pertumbuhan 8 persen harus ditempuh melalui langkah konkret, salah satunya meningkatkan penerimaan negara lewat reformasi perpajakan. Reformasi ini dinilai menjadi fondasi penting dalam menciptakan sistem penerimaan negara yang transparan dan berdaya saing tinggi.
Oleh karena itu, PP ISNU mengusulkan agar pembentukan Badan Penerimaan Negara segera direalisasikan. Lembaga ini nantinya akan berfungsi sebagai payung terpadu yang menyatukan seluruh sumber penerimaan negara dalam satu sistem yang efektif dan efisien.
Menurut Herry, Indonesia tidak boleh lagi terjebak dalam diskursus yang panjang tanpa kejelasan implementasi. Ia menilai bahwa saat ini dibutuhkan perencanaan strategis yang kuat disertai dengan pelaksanaan kebijakan secara nyata dan terukur.
“Kita tidak bisa hanya sekadar diskursus, wacana. Kita harus action. Jadi saya kira harus berpijak pada satu perencanaan yang berujung pada action,” tegasnya.
Sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi nasional, PP ISNU selama ini telah aktif memfasilitasi berbagai dialog antara investor dengan pelaku ekonomi dalam negeri. Tujuannya adalah membangun kepercayaan, menjembatani kepentingan kapital, dan mengintegrasikan kekuatan kerja nasional.
Herry menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi tidak akan tercapai tanpa integrasi antara modal, pelaku industri, dan sektor produktif lain yang saling memperkuat dalam kerangka pembangunan nasional yang terstruktur.
“Jadi saya kira ini kombinasi dari integrasi kapital dengan working force, kapital dengan industri, kapital dengan para pengusaha yang memang menjadi bagian dari sistem untuk meningkatkan pertumbuhan menjadi 8 persen itu,” jelasnya.
Forum ISNU on Investment, Trade and Global Affairs menjadi wadah strategis dalam mempertemukan para cendekiawan, pemikir kebijakan luar negeri, serta pelaku usaha lintas negara. Diskusi terbuka lintas sektor ini bertujuan membangun kesadaran strategis nasional dalam menghadapi tantangan serta memanfaatkan peluang ekonomi dari perubahan tatanan global.
Editor: Mahipal
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023
Berita Terpopuler

Jelang Iduladha, Ini Langkah Kementan Amankan Kesehatan Hewan Kurban
Wednesday, 07 May 2025 19:17 WIB
Buka Kornas Penyuluh Pertanian Se-Indonesia, Mentan Amran Pastikan PPL Bergerak Wujudkan Swasembada Pangan
Thursday, 08 May 2025 15:58 WIB
Mentan Amran Targetkan Kaltara Panen Tiga Kali Setahun, Fokus Benahi Irigasi
Thursday, 08 May 2025 22:48 WIB