Satukan Frekuensi, Penyuluh Pertanian Dukung Swasembada Pangan Berkelanjutan (Foto: Dok. Kementan)
Radarsuara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan langkah strategis guna mempercepat pencapaian swasembada pangan. Diantaranya dengan terus memperkuat cetak sawah, optimalisasi lahan (oplah), hingga dukungan sarana-prasarana produksi.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan jika program prioritas Presiden Prabowo ada empat, yaitu swasembada pangan, pangan bergizi, biofuel, dan hilirisasi.
Arahan Presiden jika kita harus fokus pada swasembada pangan, selain itu kita harus memberi dukungan untuk program pangan bergizi. Selain itu, program cetak sawah dan optimalisasi lahan akan terus dikejar untuk meningkatkan produksi padi nasional,” ujar Mentan Amran.
Bahkan Mentan Amtan terus mendorong agar jajarannya terus bekerja dengan optimal guna mensukseskan cetak sawah dan oplah.
Pada acara Kementan Sapa Petani Penyuluh (MSPP) volume 05, Jum’at (31/01/2025), Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan adanya pembukaan lahan baru Cetak Sawah Rakyat (CSR) dan juga optimalisasi lahan rawa.
Saat ini, sudah ada di 12 provinsi dan sudah dimulai dari 2024 yang terbesar. Diantaranya adalah Papua Selatan, Kalimantan Selatan dan Tengah, Sumatera Selatan, dan juga beberapa provinsi lainnya, ucap Kabadan Santi.
Untuk kegiatan pembangunan atau konstruksi dilakukan didaerah-daerah lahan rawa. Dimana kita melakukan nomalisasi air, pembuatan jembatan, dsb sehingga lahan-lahan rawa tersebut yang tergenang air hanya bisa ditanam pada musim kemarau saja. Jadi yang diharapkan dengan adanya kegiatan oplah ini Indeks Pertanaman di lahan-lahan rawa tersebut bisa dijadikan tiga kali.
“Tentu saja akan mendukung swasembada pangan dan bahkan mendukung ekspor Indonesia sebagai lumbung pangan”, tegas Santi.
Menurut narasumber MSPP, Penyuluh Pertanian Pusat, Siti Nurjanah mengatakan bahwa pada pidato perdana Presiden Prabowo Subianto saat sidang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 di Senayan, Jakarta tanggal 20 Oktober 2024, mengatakan jika Indonesia harus segera swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Kita tidak boleh tergantung sumber makanan dari luar. Dalam krisis, dalam keadaan genting, tidak ada yang akan mengizinkan barang-barang mereka untuk kita beli. Karena itu tidak ada jalan lain, dalam waktu yang sesingkat-sesingkatnya kita harus mencapai ketahanan pangan melalui peningkatan produksi dan stop impor.
Nurjanah mengungkapkan jika penyuluh pertanian memiliki peran strategis dalam mendukung tercapainya swasembada pangan. Diantaranya melalui pengembangan kapasitas diri penyuluh, penyebaran inovasi teknologi, dan pembinaan sinergi antar pemangku kepentingan.
Dengan Gerakan Penyuluh Pertanian yang satu frekuensi dalam memainkan perannya dapat memberikan konstribusi dalam percepatan pencapaian swasembada pangan berkelanjutan. Nurjanah meminta agar para penyuluh harus satu frekuensi agar swasembada pangan dapat diraih.
“Mari bersama-sama kita satukan frekuensi kita melalui gerakan penyuluh pertanian Indonesia mendukung swasembada pangan berkelanjutan”, tutupnya. (HV/NF)
(*/Adv)
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023