Ratusan Warga Bojonegoro Dapat Sambungan Listrik Gratis dari Pemerintah
Monday, 30 December 2024 11:37 WIB"Ilustrasi" 908 keluarga dapat sambungan listrik gratis dari pemerintah. (Foto: iStockphoto)
Radarsuara.com - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan sambungan listrik gratis kepada 908 keluarga kurang mampu di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.
Program tersebut merupakan bagian dari Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) yang diselenggarakan Kementerian ESDM.
Koordinator Perlindungan Konsumen dan Usaha Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Ainul Wafa, menjelaskan bahwa bantuan ini menyasar 17 kecamatan di Kabupaten Bojonegoro sebagai bagian dari target 26.840 rumah tangga di Provinsi Jawa Timur pada 2024.
"Pada 2024, program BPBL telah ditetapkan untuk 26.840 rumah tangga di Jawa Timur dan akan terus ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai dengan target sebesar 27.120 rumah tangga," ujar Ainul Wafa dalam acara Penyalaan Pertama Program BPBL di Desa Penganten, Kecamatan Balen, Kabupaten Bojonegoro, dikutip Senin, 30 Desember 2024.
Ainul juga menambahkan, sejak diluncurkan pada 2022, program BPBL telah membantu banyak rumah tangga di seluruh Indonesia.
"Pada 2024, program ini menyasar 150.000 rumah tangga di Indonesia. Banyak ditemui, rumah ada di bawah tiang listrik, tapi rumah itu tidak punya listrik sendiri, untuk itu pemerintah hadir untuk melistriki setiap rumah tangga yang tidak mampu memasang listrik sendiri karena keterbatasan biaya," jelasnya.
Anggota Komisi XII DPR RI Ratna Juwita Sari berharap bantuan ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat kurang mampu.
"Saya memotivasi kepada warga yang sudah memiliki listrik ini, nantinya bisa membuka usaha produktif di rumahnya dan selanjutnya mampu membeli token listriknya sendiri," ungkapnya.
Dukungan juga disampaikan oleh Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Bojonegoro, Djoko Lukito, yang meminta warga memanfaatkan listrik dengan bijak.
"Semoga bisa memanfaatkan listrik ini dengan baik, bisa digunakan untuk penerangan, memasak, dan usaha. Jangan salah kaprah, misal digunakan untuk perangkat tikus di sawah, karena itu sangat berbahaya, bisa menyebabkan korsleting listrik, bahkan kebakaran," tegasnya.
Staf Ahli Direksi Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero), Priyo Wurianto, mengungkapkan komitmen PLN dalam mendukung program ini.
"Kita berharap listrik yang dipasang di tempat Bapak/Ibu sekalian bisa memberikan manfaat yang lebih, selain penerangan, misal untuk kegiatan UMKM yang membutuhkan alat-alat listrik. Semoga dengan adanya program ini bisa membantu," katanya.
Salah satu penerima manfaat, Suparno (47), warga Desa Penganten, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan ini.
"Selama ini nyalur listrik dari orang lain, mau pasang gak ada uangnya, kalau terkumpul uang, cuma buat hidup saja (makan)," ungkap petani yang tinggal bersama istri, dua anak, dan orang tuanya di rumah kayu sederhana. Ia berharap kehadiran listrik dapat memperbaiki kehidupan keluarganya.
Program BPBL yang menyasar warga kurang mampu ini diharapkan terus berkembang dan memberikan dampak positif, baik secara ekonomi maupun sosial bagi masyarakat.
Editor: Mahipal
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...
Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023