Sambut Masa Depan AI di Indonesia, Pemerintah Siapkan Anggaran Rp400 Triliun Lebih
Tuesday, 20 August 2024 15:45 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (Dok: ekon.go.id)
Radarsuara.com - Dengan populasi yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa, Indonesia telah menjadi pasar potensial bagi berbagai industri, termasuk teknologi canggih seperti Artificial Intelligence (AI).
Pertumbuhan teknologi di negara ini sejalan dengan perkembangan penggunaan internet dan perangkat digital. Menurut laporan Datareportal 2023, terdapat 212 juta pengguna internet di Indonesia dengan penetrasi sebesar tujuh puluh tujuh persen. Selain itu, ada 167 juta pengguna media sosial dan 353 juta sambungan seluler aktif.
Kehadiran AI di Indonesia diperkirakan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional, dengan proyeksi peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) sekitar dua belas persen, atau sekitar USD366 miliar, pada tahun 2030.
Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto telah menyiapkan anggaran sebesar Rp400 triliun lebih, guna mengoptimalkan peluang dan meminimalisir ancaman.
“Nah tentunya keberlanjutan dukungan Pemerintah pada transformasi digital dipastikan dengan memasukkan anggaran tematik ‘Pembangunan Infrastruktur dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi’ di RAPBN 2025 yang nilainya sebesar Rp400,3 triliun,” ujar Menko Airlangga dikutip pada Selasa, 20 Agustus 2024.
Secara global, adopsi AI dalam industri telah mencapai angka lima puluh enam persen, dan generative AI diharapkan akan memberikan kontribusi sebesar USD4,4 triliun per tahun pada ekonomi dunia. Meskipun demikian, Global AI Index 2023 menempatkan Indonesia di peringkat ke-46 dari 62 negara, menunjukkan bahwa masih ada pekerjaan rumah dalam memperkuat infrastruktur digital untuk pengembangan AI di dalam negeri.
Tantangan utama dalam pengembangan AI di Indonesia terletak pada keterbatasan akses jaringan internet yang belum merata, terutama di luar Pulau Jawa. Rata-rata kecepatan broadband Indonesia saat ini adalah 28,8 Mbps untuk fixed broadband (peringkat ke-8 di ASEAN) dan 24,6 Mbps untuk mobile (peringkat ke-9 di ASEAN).
Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah telah membangun jaringan fiber optik Palapa Ring sepanjang 12.100 km yang menghubungkan 57 kabupaten/kota, serta membangun Base Transceiver Station (BTS) di 1.600 titik di seluruh Indonesia dan meluncurkan satelit multifungsi Satria-1. Selain itu, pemerintah juga berencana membangun pusat data di Batam, IKN, dan Jabodetabek.
Indonesia diproyeksikan akan membutuhkan sekitar sembilan juta tenaga kerja terampil di bidang IT hingga tahun 2030. Meskipun jumlah lulusan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) terus meningkat, permintaan akan talenta di sektor ini tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan ketersediaannya.
Oleh karena itu, pemerintah terus mendorong berbagai inisiatif pengembangan talenta digital, termasuk "Program Literasi Digital Nasional Indonesia Makin Cakap Digital". Program ini akan fokus pada tema pelatihan digital sesuai dengan perkembangan teknologi terkini, seperti Big Data Analysis, Cybersecurity, Internet of Things, Cloud Computing, Artificial Intelligence, Augmented Reality, Virtual Reality, Machine Learning, Programming Coding, dan Digital Entrepreneurship.
Pemerintah juga berkolaborasi dengan berbagai universitas dan perusahaan, baik nasional maupun internasional, untuk memperluas dan mengembangkan program-program tersebut.
Dukungan pemerintah terhadap transformasi digital, termasuk pengembangan AI, terus diperkuat melalui berbagai inisiatif. Pada tahun 2020, pemerintah telah merancang Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial 2020-2045 sebagai pedoman bagi perkembangan teknologi AI di Indonesia.
Pada Desember lalu, pemerintah juga meluncurkan Strategi Nasional Ekonomi Digital yang salah satu pilarnya berfokus pada riset, inovasi, dan pengembangan ekosistem AI yang berkelanjutan di Indonesia. Selain itu, telah diterbitkan Surat Edaran tentang Etika Kecerdasan Artifisial untuk memastikan penggunaan teknologi ini berlangsung secara seimbang dan bertanggung jawab.
“Saat ini, negara kita juga menduduki peringkat ke-6 dengan jumlah start-up terbesar yaitu 2.646 start-ups, dengan rincian 15 Unicorn dan 2 Decacorn. Hal tersebut menunjukan bahwa Indonesia siap untuk menjadi pemain utama di era Artificial Intelligence,” pungkas Airlangga menegaskan kesiapan Indonesia menyambut masa depan AI.
Penulis: Mahipal
Komentar
You must login to comment...Be the first comment...

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023
Berita Terpopuler

Percepatan Pencapaian Swasembada Bawang Putih, HIMPUNI Lakukan Tanam Perdana Bersama Kementerian Pertanian
Friday, 13 June 2025 10:46 WIB
Ngobras on The Spot: Kementan Dorong Peran Aktif Brigade Pangan Dalam Wujudkan Swasembada Pangan
Friday, 13 June 2025 17:41 WIB
Akselerasi Swasembada Pangan, Kementan Perkuat Penyuluh Pertanian melalui Poligon di Lahan Oplah dan CSR
Friday, 13 June 2025 19:21 WIB
Stok Beras Berlimpah, Dubes RI untuk Vietnam Bangga Indonesia Kini Siap Ekspor
Friday, 13 June 2025 14:55 WIB