Pertanian dan Peternakan

Sebuah Solusi, Lahan Bekas Tambang Dijadikan Lahan Pertanian

Thursday, 28 December 2023 10:14 WIB
Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik dan Bupati Kukar Edi Damansyah (kiri) menanam bibit bawang merah di lahan bekas eks tambang PT JMB di Desa Buana Jaya. (Dok.KaltimProv)

Radarsuara.com - Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengapresiasi upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara yang mereklamasi bekas lahan tambang untuk dijadikan lahan pertanian. 

Akmal malik bahkan mengaku telah meninjau lokasi yang ada di Desa Buana Jaya, Kecamatan Tenggarong Seberang tersebut dimana pekerjaannya saat ini tengah dilakukan oleh PT Jembayan Muara Bara.
 
"Kita sudah melihat langsung dan bagus semua. Sawah mereka cetak ada 4,5 hektare. Termasuk pengembangan peternakan sapi yang hampir 400 ekor. Lalu juga menanam buah lengkeng dan hortikultura yang hasilnya bagus," kata Akmal Malik, Kamis 28 Desember 2023.
 
Menurut Akmal Malik, upaya ini membuktikan bahwa pertambangan itu tidak selalu berkolerasi dengan perusakan lingkungan. 
 
Dia meyakini, bila ada komitmen dan tanggung jawab dari masing-masing perusahaan untuk melakukan hal yang sama, maka hasilnya pasti akan bagus dan itu sudah terbukti. 
 
"Sekarang kita berada di Desa Buana Jaya Tenggarong Seberang, serta melihat petani menanam gambas yang tumbuh subur. Jadi perlu disyukuri, banyak saudara-saudara kita transmigran yang punya kemampuan dalam bercocok tanam untuk hortikultura dan hasilnya bagus semua," paparnya. 
 
Kukar khususnya Kecamatan Tenggarong Seberang sambung Akmal, memiliki potensi untuk ketahanan pangan, sepanjang pemerintah bisa memfasilitasi dan memberikan dukungan kepada para petani 
 
"Ke depan, kita ingin berkolaborasi dengan Unmul untuk bisa mendorong anak-anak muda mau bertani secara lebih modern," kata dia.
 
"Kita ingin ke depan hadir pertanian modern di Kaltim. Orang kan rata-rata malas kotor-kotor. Makanya ke depan kita coba bertani yang agak lebih bersih, tapi hasilnya bagus," tegas Akmal Malik. 
 
Penulis : Dony PH
Editor    : Khaerul Umam

Komentar

You must login to comment...