Bersama dengan Badan Pangan National (Bapanas) Kementerian BUMN, dan pelaku usaha untuk budidaya pertanian, inovasi bibit padi unggul tersebut mulai dicoba ditanam di lokasi Demonstration Area (Dem Area) Pangan Lahan PT. Sang Hyang Seri (SHS) Sukamandi, Subang, Jawa Barat.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko memastikan, inovasi bibit padi unggul untuk menjaga pasokan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) secara berkelanjutan itu tidak akan menjadi saingan bagi para pelaku usaha sektor pangan khususnya pada PT SHS.
"BRIN membantu Badan Pangan Nasional dalam konteks menstabilkan pangan yang bermula dari bibit," jelasnya, Sabtu 8 Juli 2023.
Jika berhasil, lanjutnya, maka harus komitmen dilisensi oleh pelaku usaha sektor pangan yang dimana hasil lisensinya 30 persen masuk kepada periset dan 70 persen masuk ke negara.
"BRIN berkomitmen untuk membantu dari sisi yang paling hulu dan terkait riset seperti untuk varietas baru padi yang pagi ini ditanam di Dem Area SHS, dimana BRIN berhenti pada risetnya setelah itu hilirisasinya selalu gandeng mitra industri/BUMN atau pelaku usaha swasta yang lain," kata Handoko.
Sementara itu, Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi mengatakan, pihaknya melakukan kerja sama lintas sektor dengan tujuan untuk mewujudkan pola pertanian yang efisien, presisi, serta bernilai tambah melalui produktivitas padi yang tinggi.
Arief menambahkan, demonstrasi area penanaman benih unggul ini disiapkan sebagai pilot project sebelum dilakukan replikasi pembudidayaan secara lebih luas dan masif.
Demonstrasi dilaksanakan di lahan pertanian dengan luas sekitar 47,25 hektare yang terbagi ke dalam tiga blok dengan target rata-rata produktivitas minimal delapan ton per hektare.
Blok pertama seluas 16,15 hektare menerapkan teknologi yang direkomendasikan BRIN dengan varietas Inpari 48 dan memiliki keunggulan provitas di atas tujuh ton per hektare.
Blok kedua seluas 16.10 hektare menerapkan varietas Inpari 48 dan MSP 65 dengan teknologi yang direkomendasikan PT. Teknologi Biota yang mengandalkan pengelolaan secara organik dan target produktivitas di atas tujuh ton per hektare.
Sedangkan, Blok ketiga seluas 15 hektare akan menerapkan teknologi yang direkomendasikan PT. MSP 65 dengan keunggulan masa panen 65 hari setelah tanam.
"Hasil pembudidayaan 3 pola penanaman, teknologi, dan varietas yang berbeda ini akan langsung dikerjasamakan untuk diserap BULOG," tandas Arief.
Penulis : Dony PH
Editor. : Khaerul Umam