Lingkungan Hidup

Pertamina Hulu Energi dan IPB Tanam 52.428 Mangrove

Tuesday, 23 May 2023 15:02 WIB
IPB University bersama Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ), berhasil menanam sebanyak 52.428 individu mangrove. (Dok.IPB)

Radarsuara.com - IPB University bersama Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) berhasil menanam sebanyak 52.428 individu mangrove di tiga lokasi berbeda. Pulau Untung Jawa, Suaka Margasatwa Pulau Rambut dan Cagar Alam Pulau Bokor.

Ketua Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB sekaligus Ketua Tim Studi Pemeliharaan dan pemantauan Keberhasilan Penanaman Mangrove Prof Hefni Effendi mengatakan, keberhasilan penanaman mangrove tersebut tak lepas dari aksi rutin yang dilakukan bersama PHE ONWJ setiap enam bulan sekali ke lokasi penanaman.
 
“Tolok ukur keberhasilan penanaman mangrove adalah 75 persen kelangsungan hidup dari total mangrove yang ditanam, disertai dengan pemantauan kesehatan tumbuhan mangrove, ditinjau dari pertambahan tinggi batang, pertambahan jumlah daun dan penampakan batang dan daun secara visual,” ungkap Prof Hefni, Selasa 23 Mei 2023.
 
Guru Besar IPB University itu mengatakan, pemeliharaan dan pemantauan tumbuhan mangrove yang ditanam dilakukan selama dua tahun.
 
Jika terdapat tumbuhan mangrove yang merana pertumbuhannya atau mati, maka dilakukan penyulaman untuk mengembalikan ke posisi jumlah 100 persen tumbuhan mangrove yang ditanam.
 
“Jika bedeng dan waring mengalami kerusakan, maka dilakukan perbaikan agar kondisinya seperti sedia kala,” terangnya.
 
Hefni menjelaskan, metode yang diaplikasikan dalam monitoring dan evaluasi adalah sensus, verifikasi ulang dengan sampling dan dokumentasi. 
 
Berdasarkan hasil verifikasi lapang, diketahui bahwa jumlah keberhasilan tumbuh mangrove sebanyak 48.505 individu atau 92,5 persen dari jumlah total mangrove yang ditanam di ketiga pulau (Untung Jawa, Rambut dan Bokor) yakni sebanyak 52.428 individu.
 
“Tinggi tumbuhan mangrove yang semula berkisar antara 20 sampai 40 cm, ketika verifikasi lapang, tinggi mangrove mencapai 60 sampai dengan lebih dari 100 cm,” ujar Advisory Board Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH) IPB University ini.
 
Penanaman mangrove ini, kata Hefni, merupakan komitmen dari PHE ONWJ dalam menjaga keanekaragaman tumbuhan mangrove. Selain sebagai komitmen, juga memenuhi kewajiban kompensasi pengganti dari tumbuhan mangrove yang terpapar insiden kebocoran sumur eksplorasi di offshore Karawang pada 2019.
 
“Mangrove yang terpapar tersebut dimaknai sebagai mangrove yang ditempeli oleh tarball. Walaupun hanya setetes tarball yang menempel. Keterpaparan mangrove terhadap tarball tersebut untuk mangrove pada tingkatan pancang dan tiang, tidak sampai menyebabkan kematian. Namun pada tingkat bibit, ada yang pertumbuhannya terganggu,” papar Prof Hefni.
 
Oleh karena itu, lanjutnya, atas arahan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (Ditjen PPKL), PHE ONWJ diharuskan menanam sebanyak tiga kali jumlah individu mangrove yang terpapar, sebagai kompensasi dan memelihara serta memantau pertumbuhannya selama empat semester.
 
Penulis : Dony PH
Editor : Khaerul Umam 
 

Komentar

You must login to comment...

RadarSuara Logo

Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
Sertifikat Nomor
1134/DP-Verifikasi/K/X/2023